menye-menye, suasana hati

Tangisan Konyol

Selama bulan puasa perjalanan dari M2 ke kostku yang biasanya naik taxi paling macet 1 jam kemarin lebih dari 1 jam.

Urusan pameran di Dusit, meluruskan permasalahan di salah satu dealer dan printilan2 lainnya.

Benar2 berat njalaninya, di mana suasana hatiku lagi ga enak, dan biasanya kalo suasana hatiku ga enak staminaku langsung drop dan sakit. Tapi aku harus bertemu orang dan mengobrol baik2 dan meluruskan permasalahan bila ada yang perlu diselesaikan. Untuk traditional market memang butuh kesabaran. Aku harus tetap tersenyum, dan terkadang tertawa kalo dealerku melemparkan jokes yang sebenarnya lucu tapi hatiku lagi ga enak.

Naik taxi, termenung dan seperti biasa kalo lagi suasana hati ga enak aku menangis, kayaknya ini udah jadi hobby baru.

Ingat khan sesuatu yang tidak berhasil aku endapkan? Sepertinya dia sudah ketemu dengan wanita yang dia cari. Aku tahu dari FSnya. Padahal aku tahu aku bukan tipe wanita yang dia cari, dan sudah sadar betul akan hal itu. Tetap saja aku sedih.

Nangis di taxi 1 jam lebih kayaknya belum puas, soalnya nangisnya “hening”. Cuma air mata aja yang ga bisa berhenti. Supir taxinya juga ga tau kalo aku nangis.

Sampai di kost, aku manggil mpok Atun, ibu2 dekat kostku yang biasa mijitin  ato lulurin aku. Minta ke kost untuk mijitin, karena badanku bener2 ga enak.

Aku duluan sampai kost dari pada Rani, Rani sampai kost aku langsung setengah teriak mbilang kalo si C  (bukan inisial dia) itu “sepertinya” sudah punya pacar. Seperti biasa Rani pun membuat itu jadi becanda dan kami tertawa bareng.

Si mpok Atun belum datang juga, aku pun makan di kamar Rani. Kayaknya tangisku yang sejam lebih di taxi tadi belum cukup. Tiba2 aku nangis tersedu-sedu sambil memegang piring yang kayaknya isinya ga sanggup aku makan.

Rani bingung, dan sedikit marah sama aku. (maklumlah batak kali kawanku ini). Dia ngomong “ Bangga kali laki2 itu kau tangisi, dia juga ga tau kalo kau suka sama dia, duh Indah Tangisanmu itu konyol” Ranipun merepet-repet mengingatkan aku, masih banyak tarigan2 lain ato ginting2 yang lain di luar sana. Kalau tadi putus oklah nangis, kalau cuma gebetan yang ternyata sudah menemukan cewek idaman, Ranipun ga habis pikir.

Rani menenangkan hatiku sambil ngomong “ Kau juga belum kenal banget sama dia khan, mana kau tau kalo saja dia penjahat kelamin.”

Spontan saja aku tertawa dan menghapus air mataku, bertepatan mpok Atun sudah datang. Akupun ga jadi makan, kembali ke kamar untuk menghabiskan 2 jam ke depan untuk dipijitin mpok Atun.

Btw si C itu kayaknya sesekali berkunjung ke blogku ini. Dia bisa “ngeh” ga ya, kalo semua ini tentang dia?

2 thoughts on “Tangisan Konyol”

  1. Indah…aku tahu siapa yang kamu maksud, itu namanya cinta bertepuk sebelah tangan, lagian kamu juga ga kenal banget ma dia-kan? selain dari blog-blog-nya? sudah-lah..nanti pasti Tuhan kasih kamu yang terbaik kok, sabar aja. Kayaknya kamu kelebihan produksi air mata ya.Tapi bener juga ya, orang pasti ga nyangka..kalo kamu tuh sebenarnya perasa dan cengeng. Abis..diliat dari postur tubuh, gaya dan cara kamu bicara, waahhh…nggak banget dech kalo kamu cengeng hehehe…berarti postur tubuh, gaya dan cara bicara tidak bisa mewakili ya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s