Nanggung

Ada orang yang menguasai satu bidang, tapi sangat lemah di bidang lain. Tapi ada pula yang bisa melakukan banyak bidang.

Tapi biasanya orang yang bisa melakukan berbagai macam bidang biasanya serba nanggung, dia ga menjadi ahli di bidang manapun.

Kayaknya itu yang terjadi di aku.

Aku tidak terlalu bermasalah dengan kalkulus dan fisika (kecuali fisika quantum), dan aku juga tidak asing juga dengan menyanyi, menari dan sejenis seni lainnya.

Malah waktu kuliah dulu aku sempat membantu teman yang membuat film independent. Adik rohani yang minta tolong di saat aku sibuk  skripsi, katanya cuma satu scene, tapi ternyata sewaktu datang latihan diganti jadi pemeran utama.

Aku mau ikut biar bisa dekat dengan sister yang  satu ini, biar dia mau aktif di cellgroup. Ternyata aku memerankan seororang yang 180 derajat beda dengan karakterku. Dia adalah seorang mahasiswi psikologi yang lemah lembut. Wakkkksss bukan aku kali….

Demi untuk bisa masuk ke kehidupan sister ini akupun ikut. Pembuatan film dibantu  mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia)

Film menceritakan anak jalanan. Ampun deh kalau lawan mainnya anak2, dia ngambeklah, lupa dialog. Trus ada scene yang settingnya di tempat pembuangan sampah. Di tengah teriknya matahari Jogja, kalau artis beneran pasti dipayungin, ini aku dipanggang, dengan berulang-ulang kali take gara2  lawan main salah mulu.

Sama sekali ga nyesal pernah ikutan bikin film independent, mahasiswa ISI yang mbantu bikin film ini bilang kalo actingku bagus, sayang tampang ga mendukung, kalau gak aku jadi artis di Jakarta hehehhehehhe

Kalau lagi BT di kost kadang aku nonton filmku itu judulnya “Setetes Harapan” durasi 30 menit. Senyum2 sendiri lihat tampangku zaman kuliah.

Inilah aku jadi actress nanggung…

Di kuliah aku ga terlalu berprestasi, biasa-biasa aja. Dulu sempat kepingin jadi dosen ngambil S2 lagi. Tapi setelah dijalani kayaknya ga mungkin. Bila ingin dapat beasiswa S2 bidang yang lagi ngetop adalah Fisika quantum setelah itu Fisika inti (Fisika Nuklir).

Kalau Fisika Quantum hands up deh… aku belajar benar2 tetap ga sanggup, Fisika Nuklir, lumayanlah… tapi sewaktu ikut praktikum bikin nyali ciut. Kalau paraktikum pake zat radioaktif, dari alat ke kita praktikan dibatasi dengan balok timbal biar ga kena radiasi, trus khusus satu jenis praktikum ini sekeliling kita dibatasi lagi dengan seng.  Akupun mengurungkan niatku untuk fokus di Fisika Nuklir.

Di antara teman2 kuliah aku itu biasa banget, tapi mungkin bedanya aku sedikit lebih rajin dari mereka. Karena aku  menyadari secara kemampuan otak, aku  di bawah mereka. Tapi entah kenapa hasil psikotest disebut, kecerdasanku di atas rata2. Aku rasa ga  valid tuh, terbukti dari SMA aku paling biasa dibandingkan teman2, mereka pada lulus di ITB awak terdampar di Jogja, di kuliah juga gitu aku ga berada di atas rata2.

Tapi intinya walaupun aku termasuk 5 mahasiswa tercepat yang lulus di jurusanku aku tetap menjadi Fisikawati nanggung….

Malah kerjaku sekarang berkaitan sama hobbyku waktu kuliah. Siapa sangka yang dulu cuma hobby waktu kuliah, iseng2 dapat duit tambahan, dan sekarang menjadi pekerjaanku.

Dancer, Aku paling ga tahan denger music yang aku suka. Dibayanganku sudah ada gerakan2 yang cocok dengan beat lagu itu. Kalo situasi memungkinkan, di rumah atau di kamar aku akan menari menikmati music tadi, atau hanya sekedar menggoyangkan bahuku mengikuti irama.

Di pelayanan gereja dulu aku masuk team dancer  hip hop, tapi kemudian kurang aktif. Ada perluasan di team dancer yaitu ada team baru yaitu flag dance.  Aku ditunjuk untuk ikut, sebenarnya pingin nolak, karena menganggap lebih baik mahasiswa yang angkatan muda, buka aku yang udah mau lulus. Berhubung ditunjuk waktu cell group, dan adek rohani juga ada yang ditunjuk, aku ga berani nolak, karena adek rohaniku tadi bakalan nolak juga. Belajar taat sama pemimpin.

Flag dance umumnya pesertanya adalah brother bukan sister, karena butuh stamina yang tinggi. Awal2 latihan kulit di sela2 jari melepuh (posisi megang flag), bahu dan pergelangan tangan sakit banget. Tapi buntut2nya ketagihan.

Aku jadi ketua team flag dance. Banyak suka duka, latihan tiap minggu di GSP (gedung serba guna milik UGM), pernah hujan deras aku tetap datang latihan, aku nunggu 1 jam lebih ga ada yang datang. Padahal waktu itu aku lagi sibuk2 skripsi. Pulang ke kontrakan aku cerita sama temen kekecewaanku, dan tentu saja sambil nangis…hehehhe Indah cengeng….

Pindah ke Jakarta ternyata tidak ada team flag dance di gerejaku sekarang. Aku mbayangin pasti team yang aku tinggalin di Jogja sekarang dah hebat dengan banyak gerakan baru. Sampe sekarang, lebih dua tahun aku enggak jadi flag dancer lagi, aku masih rindu teamku. Dan akupun menjadi dancer nanggung…..

Membaca puisi, kayaknya dari TK aku udah langganan mbaca puisi di acara2 terutama natal. Dulu sempat 17san di PPIA (tempat aku les b. Inggris di Medan) Aku ditunjuk membaca puisi, dan aku tidak bermasalah dengan ini.

Membaca puisi Kerawang- Bekasi di depan orang yang separohnya orang bulek, dan cuma aku yang ngisi acara dengan membaca puisi. Aku tidak diiming-imingin apa2  sewaktu mau untuk membaca puisi. Selesai acara aku diberi amplop, dan ternyata isinya voucher discount 50% untuk membayar kelas berikutnya. Aku seneng banget… Untuk keluargaku yang sederhana, les di PPIA cukup mahal di zaman itu.

Aku suka membaca puisi, tapi tetap saja aku menjadi pembaca puisi nanggung…

Menyanyi, kalau ini kayaknya suaraku pas2an banget deh…, tapi entah kenapa di pelayanan gereja sekarang diminta jadi singer. Padahal kualitas suara cuma dapat nilai 5, tapi mungkin penghayatan dapan nilai 9 hehheheheh.

Bisa dibilang aku juga singer nanggung….

Banyak bidang yang aku serba nanggung, ga ada yang aku jadi expert…..

Satu hal yang aku mau kuasai, yaitu pekerjaanku sekarang. Bossku bilang dia akan membimbingku menjadi ahli di bidang ini.  (pengembangan retail/retail development) Dalam hatiku aku menyahut “Sir.. I want to be a maestro….” Yes…You can make it Indah….  Aku yakin aku bisa, apalagi aku mencintai pekerjaanku sekarang.