Lagi- lagi karena Kak Icus, Banyak kali kusebutkan Kak Icus di blogku ini. 😛
Dia yang ngasih tahu aku ada festival film perancis, ‘n ngasih rekomendasi kalo film Transylvania bagus.
Perjuangan buat aku nyari temen yang mau nonton film Perancis, ga ada yang tertarik. Sampe kemarin hari Kamis adalah kesempatan terakhir, nekat mau nonton sendiri.
Filmnya diputar di Blitz jam 19.30. Jam 18.30 masih di kantor YMan sama customer, bukan customer sih soalnya ga pernah beli, cuma rajin nanya harga.
Agak2 BT juga, rajinnya minta harga tapi ga pernah beli, kemarin minta harga OS microsoft, ditanya butuhnya apa, cuma jawab kirim aja semua. Behhhh paling malas aku kalo ada orang minta penawaran kayak gitu.
Gara2 aku mencari temen bareng nonton aku bikin di status YM, akhirnya aku nonton bareng sama yang nanya harga OS ini. Aku bilang aja kalau mau bareng, ya udah aku mau berangkat, ketemu di Blitz.
Jam 7 kurang 10 mnt aku keluar kantor, langsung dapat taxi ‘n meluncur ke Blitz.
Ketemu sama customer ini kesempatanku untuk “ngomelin” dia, njelasin soal product microsoft itu buanyak, kalo minta harga setidaknya njelasin dipakai untuk apa, kalo OS, PC connect server enggak, kalo mau pake vista memory PCnya support enggak. Kalo minta harga semua, bisa kujilidkan pricelist Microsoft itu untuk dia. (galak kalipun salesnya ini :P)
Jual product Microsoft, njelasin ke orangnya sampai mulut berbuih (padahal ke orang IT loh) tapi margin tipis.
eh kok jadi ngomongin jualan :P, kembali ke Transylvania.
Film tentang pencarian cinta.
Zingarina seorang wanita asal Perancis bersama temannya Marie pergi ke Transylvania untuk mencari Milan Agustin. Pria yang dicintai Zingarina, beberapa waktu lalu dideportasi dari Perancis.
Pada saat pencarian itu, Zingarina sudah mengandung 2 bulan, anak dari Milan.
Milan adalah seorang musisi, Zingarina mencarinya ke tempat orang lokal biasa berkumpul, seperti cafe gitulah. Musik lokal dengan tarian, dan yang pasti dengan minuman juga.
Ini yang ku suka dari film ini. Mungkin cause i love music, n i love dancing too. Menikmati musik yang jarang didengar dan tarian-tarian yang belum pernah kulihat sebelumnya. Sangat menarik buat aku.
Akhirnya Zingarina menemukan Milan, ketika dia mendengarkan permainan piano, dia tahu betul kalo itu Milan.
Zingarina seneng banget, tapi respon dari Milan jauh dari yang diharapkan Zingarina. Milan menolaknya dan bilang kalo dia ga mencintainya, tanpa memberi kesempatan Zingarina menjelaskan tentang kehamilannya. (Jahat banget nih laki-laki)
Zingarina kecewa berat, dia lari ke tengah2 Festival yang lagi rame di jalanan, seperti orang hilang dia menangis dan menangis. Marie ngejar Zingarina dan menemukannya di pojokan terduduk dan menangis.
Malam harinya di sebuah “cafe” (anggaplah seperti itu). Zingarina menari, menari untuk melepaskan kesedihan. Ini Scene favoritku, dengan musik lokal dia menari, sambil memecahkan piring. Setumpuk piring yang memang disediakan untuk dipecahkan sambil menari. Boljug tuh… kalo di Jakarta ada pasti rame didatangin cewek2 yang lagi patah hati ato lagi emosi sama kerjaan. 😛
Marie ingin mereka segela kembali ke Perancis, tapi ketika Marie ke telpon umum Zingarina malah melarikan diri dengan bocah kecil bernama Vandana. Hanya meninggalkan pesan di mobil yang ditulis di atas potongan kardus ” merci Marie”.
Zingarina bener2 kayak orang hilang, jalan ke sana ke mari bersama Vandana (anak jalanan). Di suatu jalan di bertemu kembali dengan Tcjanggalo.
Tcjanggalo adalah pria yang ditemui Zingarina di sebuah cafe sewaktu mencari Milan, dan sempat ngobrol dengannya.
Jalan cerita film ini banyak mengisahkan perjalanan Tcjanggalo dan Zingarina.
Zingarina sempat seperti orang kesetanan, sampe2 si Tcjanggalo membawanya ke sebuah gereja (ga tau deh aliran apa itu) untuk melakukan ritual pengusiran roh jahat.Tapi tetap aja ga ada perubahan malah pendetanya pasang tarif pulak.
Kerjaan Tcjanggalo adalah membeli barang berharga punya penduduk miskin dan menjualnya lagi. Jadi kerjaannya keliling dari satu desa ke desa lain.
Menarik sewaktu Tcjanggalo membeli lampu kristal, kemudian ia mencuri listrik, menggantungkan kristal itu di atas pohon. Dia tidur di situ, sedangkan Zingarina tidur di dalam mobil. Sesuatu yang ga pernah kepikiran n kebayang sama aku. Lampu kristal tergantung di dahan pohon. mmhhh… idenya keren.
Sewaktu Tcjanggalo mengendarai mobilnya, Zingarina melihat seorang laki-laki tua naik sepeda. Karena mobil udah penuh macem2 barang, si kakek naik ke mobil dan Zingarina naik sepeda sambil nyanyi2 lagu aneh yang bikin satu bioskop ketawa.
Di perjalanan musim dingin bersama kakek berumur 75 tahun itu, tentu saja mereka lapar. Tcjanggalo pun menyiapkan makan di mobil. Bawang bombay yang digeprak, trus tomat yang dihancurkan pakai tangan, dibumbui pake garam. Ga kebayang rasanya kayak apa. Tapi mereka bertiga menikmatinya.
Ga terasa perut Zingarina semakin membuncit, dan dia masih tetap bersama Tcjanggalo kemana-mana.
Di perjalan mereka di mana Salju semakin tebal, tiba waktunya Zingarina untuk melahirkan. Tcjanggalo meninggalkan Zingarina di mobil dan mencari pertolongan ke penduduk setempat, berhubung mobil mereka kejebak salju.
Sewaktu mau melahirkan masih sempat2nya Zingarina meneriakkan nama Milan. Paling seramnya, penduduk yang bantu dia melahirkan adalah beberapa nenek tua, pake gigi palsu yang warnanya perak dan kerudung hitam. Udah persis kayak penyihir.Yang lebih bikin ngilu, si nenek megang pisau lipat untuk membantu persalinanZingarina. Zingarina teriak2 bukan cuma karna sakit, tapi takut sama beberapa nenek ini.
Tcjanggalo menunggu di luar mobil, sangkin gugupnya dia ngerokok terbalik.
Ga ditunjukkan apa si nenek itu jadi nggunain pisau lipat itu ato enggak. Zingarina sudah ada di sebuah rumah dan menyusui anaknya.
Tcjanggalo kayak orang bingung, minum-minum ‘n kelayapan.
Dia membeli sebuah boneka teddy bear, yang terpajang di sebuah pub, sederetan dengan minuman keras lainnya.
Teddy bear terparah yang pernah aku lihat, lebih seram dari beruang asli.
Dia bawa pulang boneka beruang itu, dan menjumpai Zingarina dengan bayinya. Zingarina menatap Tcjanggalo dan tersenyum, filmya pun ditutup dengan scene itu.
Menurutku film ini bagus, gimana hubungan Zingarina dan Tcjanggalo. Di akhir film baru Tcjanggalo menyadari kalo dia mencintai wanita itu. Menerima keadaan Zingarina apa adanya.
Percakapan awal Zingarina dan Tcjanggalo di cafe pertama mereka bertemu, zingarina bilang apa yang dicarinya adalah cinta. Akhirnya dia menemukan cinta, walaupun bukan cinta yang seperti diharap2kannya ( Milan Agustin).
Tapi setidaknya dia menemukan apa yang dia cari di Transylvania, yaitu cinta. ^___^
PS: gambarnya aku ambil dari http://www.sinemaperancis.com